Notification

×

Iklan

Iklan

UMHT Tanamkan Budaya K3 Sejak Dini di SMK Keperawatan Bina Medika

| September 21, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-21T05:16:24Z


   Jakarta Timur – Universitas Mohammad Husni Thamrin (UMHT) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan pendidikan dan kesehatan. Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), UMHT menghadirkan Program Proaktif K3 di SMK Keperawatan Bina Medika, Jakarta Timur.
Mengusung konsep “Optimalisasi HIRARC sebagai Strategi Manajemen Risiko Pelayanan Kesehatan”, program ini menjadi langkah nyata dalam menanamkan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sejak dini di lingkungan sekolah.
Kegiatan ini melibatkan tiga dosen UMHT, yakni Suhermi, SKM., MPH., Dr. Nur Asniati Djaali, SKM., MKM., dan Citra, SE., MM., bersama tiga mahasiswa yang mendampingi langsung siswa dan guru di sekolah mitra. Program ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat.

Sejak awal, program ini dirancang tidak sekadar penyuluhan, tetapi juga menciptakan sistem berkelanjutan. Tim UMHT bersama siswa berhasil memetakan 14 potensi bahaya di sekolah, mulai dari tangga licin, instalasi listrik terbuka, hingga kantin yang belum higienis.
Temuan tersebut dituangkan dalam dokumen HIRARC sederhana yang kini menjadi panduan resmi sekolah dalam mengendalikan risiko.
Lebih dari 60 siswa mengikuti sesi penyuluhan interaktif. Hasilnya, rata-rata nilai pengetahuan siswa meningkat signifikan dari 58 menjadi 84 poin. Tak hanya teori, siswa juga dikenalkan dengan teknologi pelaporan insiden berbasis website dan QR Code. Melalui ponsel, siswa kini bisa langsung melaporkan insiden kecil yang sebelumnya kerap diabaikan.
“Sebelumnya insiden kecil dianggap biasa dan tidak tercatat. Sekarang, dengan sistem pelaporan digital, budaya keselamatan mulai terbentuk di sekolah,” ujar Ketua Tim, Suhermi, SKM., MPH.

Inovasi lain yang dijalankan adalah pengaktifan kembali UKS yang sebelumnya pasif. UKS kini dilengkapi kotak P3K, tensimeter digital, serta diperkuat dengan peran Tim Proaktif K3 dari kalangan siswa.
“UKS bukan lagi sekadar ruang perawatan, tapi pusat koordinasi implementasi K3. Dengan adanya Tim Proaktif, pesan keselamatan lebih mudah sampai ke teman sebaya,” terang Dr. Nur Asniati Djaali, SKM., MKM.
Pihak sekolah pun menyambut baik langkah ini. (Nama guru), penanggung jawab sekolah, menyampaikan apresiasinya:
“Program ini akan membuat siswa kami lebih disiplin, peduli kebersihan, dan siap menghadapi risiko di dunia kerja kesehatan. Ini bekal yang sangat berharga.”

Kini, SMK Keperawatan Bina Medika telah memiliki jalur evakuasi yang jelas, papan titik kumpul, fasilitas kesehatan tambahan, serta semangat baru dari siswa. Dengan dukungan UMHT, sekolah ini melangkah menjadi pelopor budaya K3 di tingkat pendidikan vokasi kesehatan.
Program ini sekaligus menegaskan peran UMHT sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya fokus pada pembelajaran, tetapi juga hadir sebagai agen perubahan nyata di tengah masyarakat. ( Editor, Polman Manalu )
×
Berita Terbaru Update